Mengenal Batu Safir (Sapphire) – Asal, Jenis, dan Cara Perawatan



Batu Safir (Sapphire) adalah varietas dari mineral Corundum yang berkualitas. Batu ini termasuk yang paling keras kedua setelah Berlian (Diamond), dengan tingkat kekerasan 9 skala Mohs. Corundum sendiri bukanlah mineral langka, tapi yang berkualitaslah yang jarang ada. Kebanyakan Corundum adalah Opaque (tidak tembus cahaya) hingga Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan) dan sangat keras, cocok digunakan untuk keperluan industri, seperti produksi abrasive yang digunakan untuk amplas, mesin logam, plastik dan kayu. Nama Corundum berasal dari kata Sansekerta “Kuruvindam”, yang artinya “Ruby Sapphire”, sedangkan nama Sapphire berasal dari kata Persia “Safir”, yang diambil dari kata Yunani yang mengartikan warna “Biru”. Pada zaman kuno dan abad pertengahan, istilah Sapphire sebenarnya merujuk pada Lapis Lazuli, tetapi kemudian pada awal abad ke-19, deskripsi dan definisi Sapphire diubah menjadi berbagai jenis Corundum yang kita kenal sekarang.

Biru adalah warna yang paling klasik bagi batu Safir, padahal sebenarnya batu ini ditemukan dalam berbagai warna yang berbeda. Kebanyakan Safir alami berwarna muda dan cukup pucat. Hanya sebagian kecil saja dari batu-batu Safir alam yang menunjukkan warna yang hidup dan intens tanpa treatment untuk meningkatkan warnanya. Selama bertahun-tahun, hanya Safir yang berwarna biru yang diakui sebagai Safir “Sejati”. Tapi, sekarang semua permata Corundum yang berwarna dikenal sebagai Safir, kecuali Corundum yang berwarna merah yang diklasifikasikan sebagai batu Merah Delima (Ruby), bukannya batu Red Safir. Dengan kata lain, Ruby atau Merah Delima adalah batu Safir yang berwarna merah. Tidak ada batas definitif antara batu Merah Delima dan Safir; dalam banyak kasus, Safir yang warnanya cukup mendekati merah akan digolongkan sebagai batu Merah Delima (tentu harganya lebih murah daripada yang warna merahnya benar-benar kuat seperti Ruby) oleh beberapa pedagang.


Cara mengidentifikasi

Batu Safir memiliki rumus kimia Al2O3 dengan berat jenis sekitar 3,95 sampai 4,03 tergantung dengan jenis batu Safir itu sendiri. Indeks biasnya sekitar 1,762 – 1,788. Batu Safir termasuk ke dalam sistem kristal trigonal. Bentuk kristalnya sendiri berbeda-beda tergantung pada jenis dan daerah asalnya.

Batu Safir biasanya diberi nama berdasarkan warnanya; misalnya, Yellow Sapphire, Green Sapphire, atau Violet Sapphire. Batu Safir putih bening kadang-kadang disebut sebagai Leuko-Sapphire, dan yang berwarna oranye kemerah-mudaan yang langka dikenal sebagai “Padparadscha”, berasal dari kata Sinhala yang artinya “Bunga Teratai”. Batu Safir biru asal Sri Lanka kadang-kadang disebut sebagai “Ceylon Sapphire”, meskipun Sri Lanka lebih banyak menghasilkan Safir berwarna selain biru. Nama menyesatkan seperti Oriental Peridot (untuk batu Safir hijau atau batu Green Safir) dan Oriental Topaz (untuk batu Safir Kuning) sering digunakan di masa lalu, tetapi sekarang sudah tidak lagi digunakan dan tidak diterima dalam perdagangan permata.

Ada juga beberapa nama yang digunakan untuk memperdagangkan Safir berdasarkan bentuknya, seperti Star Sapphire (batu Safir dengan pola tanda bintang) dan Color-Change Sapphire (batu Safir yang bisa berubah warna tergantung dengan kondisi cahaya di sekitarnya). Karena Safir memiliki beraneka warna, batu ini juga sering salah dikenali sebagai batu permata lainnya seperti Zircon, Beryl, Chrysoberyl, Spinel, Tourmaline dan Quartz (Kuarsa). Namun, Safir memiliki daya tahan dan tingkat kekerasan yang tinggi yang dapat dengan mudah membedakannya dari batu permata berwarna serupa lainnya.

Biru adalah warna yang paling terkenal dari warna Safir. Batu Safir Kashmir dan Burma memiliki warna biru tua yang intens dan halus. Safir seperti ini sangat jarang terlihat di pasar saat ini. Safir Sri Lanka dan Madagascar adalah yang paling mudah dijumpai saat ini, dengan berbagai macam warna mulai dari biru muda sampai biru tua. Pada batu akik Safir biru, intensitas warna birunya adalah faktor yang paling penting. Misalnya, batu Safir berukuran besar dengan warna biru yang lemah dan memudar lebih murah daripada daripada batu Safir yang jauh lebih kecil tapi warna birunya sangat baik. Secara umum, Safir yang warnanya terlalu gelap atau terlalu terang adalah murah, namun Safir berwarna biru muda sering memiliki kecemerlangan yang lebih besar yang jarang ditemukan di batu Safir yang berwarna biru gelap. Batu White Safir asli yang tidak berwarna atau putih bening sebenarnya cukup langka, karena sebagian besar batu pasti akan menunjukkan beberapa tanda warna yang samar.

Penampakan warna Safir yang terbaik bisa dilihat di bawah sinar matahari. Dalam sorot cahaya buatan seperti senter atau lampu pijar, warna Safir terlihat lebih gelap hitam-biru. Kebanyakan bahkan mungkin tampak merah dan kurang menarik daripada yang sebenarnya.

Clarity atau tingkat kejelasan batu Safir ada yang Opaque (tidak tembus cahaya) sampai Transparent (tembus cahaya tanpa difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile warna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau inklusi lainnya). Yang transparan adalah yang paling mahal. Safir umumnya lebih jernih daripada Ruby, sehingga salah cara menemukan jenis batu Safir terbaik dan berkualitas adalah cari batu yang bening ketika dipandang dengan mata dan yang berkilau seperti kaca.

Treatment yang paling sering dilakukan pada batu Safir adalah Heated (batu dipanaskan pada suhu yang tinggi untuk meningkatkan warna dan kejelasannya), meskipun yang tanpa treatment juga ada. Batu dipanaskan (biasanya sebelum dipotong) pada suhu antara 1700-1800 derajat Celcius (3100-3300 derajat Fahrenheit) selama beberapa jam. Beberapa Safir biru mungkin juga menggunakan treatment Diffused. Treatment ini melibatkan pemanasan batu permata menggunakan satu atau beberapa bahan kimia. Difusi ini akan berdampak pada permukaan batu (Surface Diffusion) atau bahkan sampai menembus kisi-kisi kristal (Lattice Diffusion). Banyak batu jenis Safir Star (Star Sapphire) yang menggunakan treatment ini untuk meningkatkan efek Star atau tanda bintangnya. Treatment Be Heated (memanaskan pada suhu tingi dengan menggunakan bahan kimia Beryllium) akhir-akhir ini juga digunakan untuk menghasilkan batu Safir berwarna kuning, oranye atau biru cerah yang langka. Apapun model treatmentnya, semuanya harus sepenuhnya diungkapkan dan dijelaskan oleh setiap penjual batu permata.


Origin :

Batu Safir hanya ditemukan di beberapa lokasi saja di dunia. Tiga daerah yang paling terkenal dengan penghasil Safir birunya adalah Kashmir, Burma dan Sri Lanka. Safir juga telah ditambang di Cambodia, Thailand, Vietnam dan India. Pada tahun 2007, Madagascar merupakan penghasil Safir terbanyak di dunia, meskipun Sri Lanka masih menjadi satu-satunya produsen batu Safir biru yang berkualitas paling bagus. Sri Lanka telah menjadi sumber Safir selama berabad-abad, sementara deposit Safir di Madagascar baru saja ditemukan pada tahun 1998. Deposit besar yang ditemukan di daerah Ilakaka mengejutkan dunia dan menyebabkan demam batu permata, mengingatkan kembali pada abad ke-19 ketika demam emas di California. Saat ini, Madagascar dan Tanzania dianggap dua sumber Safir yang paling penting. Australia juga memiliki tambang Safir yang cukup besar, meskipun sebagian besar batu Safir Australia warnanya terlihat agak gelap. Di Amerika Serikat, ada juga deposit kecil Safir yang ditemukan di daerah Montana dan North Carolina.

Hampir semua batu Safir dari seluruh dunia dipotong dan diproses di Chanthaburi, Thailand. Bersama dengan Kanchanaburi dan Trat, Chanthaburi merupakan sumber utama untuk Safir Thailand. Pertambangan Safir di Chanthaburi sebagian besar sudah berakhir sekarang, meskipun masih ada beberapa lokasi tambang pribadi kecil yang tersebar di seluruh provinsi. Saat ini, Chanthaburi telah menjadi pusat pengolahan dan perdagangan hampir semua Safir di dunia, termasuk Ruby dan batu permata berwarna lainnya.


Batu Safir adalah salah satu dari empat batu permata yang berharga, termasuk ke dalam jajaran papan atas bersama dengan batu Merah Delima (Ruby), batu Zamrud (Emerald) dan Berlian (Diamond). Safir adalah salah satu dari beberapa varietas batu permata berwarna yang mudah dijumpai di toko-toko perhiasan lokal. Setelah Berlian, Safir adalah salah satu batu permata yang paling populer saat ini, hampir bisa ditemukan pada setiap desain bros, pin, liontin, cincin, dan kalung dengan desain tradisional yang sederhana dan klasik seperti kancing atau anting-anting.

Harga batu Safir biru ataupun warna lainnya cukup bervariasi mulai dari yang murah sampai mahal, sehingga batu ini bisa digunakan untuk perhiasan model apapun baik yang tradisional, sederhana, maupun yang berkelas tinggi.

Perawatan

Batu Safir bisa dibersihkan dengan menggunakan kain yang lembut atau sikat dan air sabun biasa. Setelah menyeka, pastikan untuk membilas bersih Safir Anda untuk menghilangkan residu sabun. Hindarkan dari suhu panas yang ekstrim, karena safir bisa berubah warna di bawah suhu panas tersebut. Dan juga, hindari penggunaan pembersih berbahan kimia keras ketika membersihkannya, karena bisa menyebabkan korosi.

Meskipun tergolong keras, tetap dianjurkan untuk selalu melepas perhiasan Safir sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat, terutama saat berolahraga. Simpan batu permata safir dengan membungkusnya dengan kain yang lembut atau menempatkannya di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain.

Batu Tourmaline (Turmalin) – Asal, Jenis, dan Cara Perawatan



Tourmaline adalah nama gemologi untuk kelompok penting dari mineral boron silicate. Batu Tourmaline (atau Turmalin) bisa ditemukan dalam berbagai warna. Karena ketersediaan warnanya yang berlimpah, Tourmaline dianggap sebagai salah satu batu permata yang paling serbaguna saat ini. Namanya diduga berasal dari bahasa Sinhala, “Turamali”, yang artinya “Batu dengan berbagai warna”, mengacu pada keanekaragaman warnanya. Tourmaline diduga pertama kali digunakan sebagai batu permata sekitar tahun 1500-an. Pada tahun 1875, George Kunz, seorang kolektor mineral dari Amerika, memperkenalkan Tourmaline berwarna hijau yang berasal dari tambang di Gunung Mica di Maine Amerika Serikat kepada Tiffany & Co, yang kemudian memicu minat akan Tourmaline dan menyebabkan meningkatnya popularitasnya di pasar perhiasan batu permata.

Spesies utama batu Tourmaline adalah Dravite, Uvite, Schorl, Liddicoatite dan Elbaite. Schorl adalah varietas yang paling umum, hampir 95% dari semua deposit Tourmaline, tetapi sering tidak diinginkan sebagai batu permata. Kebanyakan batu permata Tourmaline adalah varietas dari Elbaite. Karena Tourmaline terdiri dari kelompok batu mineral yang sangat besar dan saling terkait, kebanyakan Tourmaline diperdagangkan menggunakan nama warnanya. Beberapa nama dagang populer antara lain: Pink-Red Rubellite, Blue-Green Paraiba, Blue Indicolite dan Multicolor Watermelon Tourmaline. Sedangkan nama dagang yang kurang begitu dikenal meliputi Colorless Achroite, Green Verdelite, dan Chrome Tourmaline. Seperti halnya batu Safir (Sapphire), nama deskriptif seperti Yellow Tourmaline atau Pink Tourmaline juga sering digunakan untuk memasarkan batu permata Tourmaline.


Batu Tourmaline memiliki rumus kimia (Ca,K,Na,[])(Al,Fe,Li,Mg,Mn)3(Al,Cr, Fe,V)6(BO3)3(Si,Al,B)6O18(OH,F)4. Tourmaline adalah mineral boron silicate yang sering memiliki jejak aluminum, besi, magnesium, sodium, lithium, tembaga, dan potassium. Kristal Tourmaline terbentuk dalam sistem kristal trigonal dan bisa dikenali melalui tiga sisi prisma segitiganya yang berbeda. Tourmaline memiliki sifat gemmologi yang sangat berbeda yang dapat digunakan untuk membantu membedakannya dengan batu permata berwarna serupa lainnya. Tourmaline memiliki tingkat kekerasan 7 sampai 7,5 skala Mohs, Cleavage (kecenderungan kristal untuk pecah terbelah mengikuti struktur kristalnya) yang lemah dan Pleochroism (warnanya terlihat berbeda ketika diamati dari sudut yang berbeda, terutama dengan cahaya terpolarisasi) yang kuat. Tourmaline juga dikenal bisa menunjukkan sifat unik Pyro-Piezoelectric, yang berarti kristal dapat menghasilkan dan menyimpan muatan listrik ketika mengalami stres mekanik, tekanan, atau fluktuasi suhu yang ekstrim, sehingga mendapat julukan “Batu Listrik”. Ketika Tourmaline digosok, gesekan dapat menyebabkan listrik statis dan ketika didekatkan dengan debu atau abu, dapat menarik partikel, yang karena itulah mengapa kadang-kadang juga disebut sebagai “Ceylonese (Sri Lankan) Magnet”.

Batu Tourmaline bisa memiliki berbagai macam warna mulai dari yang putih bening sampai hitam. Tourmaline yang putih bening dianggap sebagai yang paling langka, tetapi anehnya, juga yang paling murah. Yang berwarna hitam adalah yang paling umum. Kebanyakan Tourmaline memiliki dua atau lebih warna dalam satu batu. Batu Tourmaline yang menunjukkan warna hijau di salah satu ujung dan merah atau merah muda di sisi lainnya, dengan pita putih di tengahnya, diperdagangkan dengan nama “Watermelon Tourmaline”. Kebanyakan yang berwarna merah, merah muda, dan coklat sampai kuning adalah karena adanya Mangan, sementara besi dan titanium bisa menciptakan warna kehijauan sampai hitam kebiruan. Lithium bisa menghasilkan warna apa saja, seperti biru, hijau, merah, kuning, dan merah muda. Yang langka, yang berwarna hijau seperti batu Zamrud (Emerald) adalah karena adanya kromium (dan kadang-kadang vanadium). Cat’s Eye Tourmaline biasanya berwarna hijau atau merah muda, meskipun bisa juga berwarna langka lainnya. Batu Tourmaline yang paling berharga dan langka adalah Neon Green-Blue Paraiba Tourmaline, yang warnanya tercipta karena adanya jejak tembaga. Kombinasi warna lainnya yang sangat berharga adalah Purplish-Red Rubellite dan Blue Indicolite. Ketika membeli batu Tourmaline, intensitas warna dan saturasinya adalah faktor yang paling penting.

Clarity atau tingkat kejelasan batu Tourmaline biasanya Transparent (tembus cahaya tanpa difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile berwarna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau inklusi lainnya) sampai Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan). Yang buram atau Opaque (tidak tembus cahaya) biasanya adalah Cat’s Eye Tourmaline dan Schorl. Batu Tourmaline yang berwarna hijau biasanya bening jernih ketika diamati dengan mata, sedangkan yang berwarna biru, merah, dan merah muda, termasuk juga Rubellite, Paraiba, dan Watermelon Tourmaline, hampir selalu memiliki inklusi. Ketika dipotong dan dipoles, batu Tourmaline menunjukkan kemilau seperti kaca dan kadang-kadang berkilau resin.

Kebanyakan batu Tourmaline tidak melalui proses treatment apapun. Namun, beberapa batu mungkin dipanaskan (treatment Heated) untuk meningkatkan warna dan tingkat kejelasannya. Batu Tourmaline yang berwarna kuning, merah, dan merah muda biasanya menggunakan treatment Irradiated (melalui proses radiasi untuk memperbaiki, memperkuat, atau mengubah warnanya). Treatment radiasi hampir mustahil dideteksi dan biasanya tidak mempengaruhi harganya. Clarity atau tingkat kejelasan Rubellite dan Paraiba Tourmaline juga bisa saja ditingkatkan melalui proses treatment.

Karena pilihan warnanya yang sangat banyak, batu Tourmaline sering kali keliru dikenali sebagai batu permata jenis lain, seperti batu Kecubung (Amethyst), Andalusite, Chrysoberyl, Citrine, Demantoid Garnet, batu Zamrud (Emerald, Hiddenite, Idocrase, Kunzite, Morganite, Peridot, Prasiolite, batu Merah Delima (Ruby), Topaz, dan Zircon.

Tourmaline sebenarnya adalah sekelompok mineral, dan istilah umum gemologi yang digunakan untuk beberapa varietas batu permata yang terkait. Kebanyakan jenis Tourmaline diklasifikasikan berdasarkan warnanya. Berikut ini adalah daftar dari beberapa nama dagang Tourmaline yang paling sering digunakan:

Achroite: batu Tourmaline langka yang tidak memiliki warna (putih bening).
Dravite: batu Tourmaline magnesium berwarna coklat-kuning sampai coklat gelap. Yang warna hijaunya kuat juga disebut sebagai “Chrome Tourmaline” atau “Chrome Dravite”.
Indicolite: batu Tourmaline berwarna biru.
Paraiba: batu Tourmaline tembaga berwarna biru muda, hijau-biru, biru menyala, atau hijau. Nama tempat di Brazil dimana batu tersebut ditemukan.
Rubellite: batu Tourmaline dengan warna merah – merah muda atau ungu muda yang kuat.
Schorl: batu Tourmaline besi berwarna hitam.
Siberite: batu Tourmaline berwarna ungu muda – kemerah mudaan sampai biru – ungu muda. Nama sebuah tempat di Ural tempat deposit batu tersebut.
Verdelite: batu Tourmaline berwarna hijau.
Buergerite: batu Tourmaline besi. Nama akademik Amerika.
Elbaite: batu Tourmaline lithium. Nama pulau Elba.
Liddicoatite: batu Tourmaline calcium. Nama seorang gemologist Amerika.
Tsilaisite: batu Tourmaline mangan. Nama tempat di Madagascar.
Uvite: batu Tourmaline magnesium. nama propinsi di Sri Lanka.
Watermelon Tourmaline: batu Tourmaline yang memiliki zona warna merah muda, hijau, dan putih pada satu kristal. Ketika kristal dipotong melintang, warna utamanya adalah merah muda, dengan pita putih dan pinggiran berwarna hijau akan terlihat jelas.
Cat’s Eye Tourmaline: batu Tourmaline langka dengan efek mata kucing (Chatoyancy). Efek ini biasanya terlihat sangat kuat pada batu yang berwarna hijau dan merah muda.


Batu Tourmaline ditemukan di pegmatites (kristal granit kasar atau batuan beku lainnya dengan kristal yang panjangnya beberapa sentimeter hingga beberapa meter) dan endapan aluvial di seluruh dunia. Batu Tourmaline adalah batu permata nasional untuk negara Amerika Serikat, di mana ia telah ditambang selama berabad-abad. Bahkan, sampai dengan awal 1900-an, Amerika Serikat dianggap sebagai sumber utama batu Tourmaline berkualitas. Saat ini, deposit batu Tourmaline yang paling signifikan berasal dari Minas Gerais dan Bahia, Brazil. Sumber penting lainnya juga ada di Afghanistan, Australia, Burma (Myanmar), India, Italy (Elba) Madagascar, Malawi, Mozambique, Namibia, Nepal, Nigeria, Pakistan, Russia, Sri Lanka, Switzerland (Tessin) Tanzania, United States (California dan Maine), Zaire, Zambia, dan Zimbabwe.

Tanzania juga dikenal menghasilkan Chrome Dravite Tourmaline yang berwarna hijau Zamrud, dan pada akhir tahun 1990-an, Blue Paraiba Tourmaline ditemukan di Nigeria; tak lama kemudian, deposit lain Paraiba Tourmaline juga ditemukan di Mozambique. Kedua deposit Paraiba Tourmaline di Afrika warnanya tidak sekuat yang dari Brazil. Zambia dikenal menghasilkan Red Rubellite dan Yellow Canary Tourmaline, sementara Afghanistan terkenal memproduksi Green Verdelite dan Blue Indicolite yang langka.


Batu permata Tourmaline cukup keras dan tahan lama. Karena sifat Pyro-Piezoelectric-nya, batu permata Tourmaline akan lebih sering diusap karena cenderung menarik lebih banyak debu dan partikel daripada kebanyakan batu permata lainnya. Untuk membersihkan permata Tourmaline Anda, cukup gunakan air hangat, sabun, dan kain yang lembut. Pastikan untuk membilas dengan bersih untuk menghilangkan sisa-sisa residu sabun. Seperti kebanyakan batu permata lainnya, tidak dianjurkan menggunakan pembersih ultrasonik dan pembersih uap (Steam Cleaner). Batu permata Tourmaline tidak boleh terkena perubahan suhu yang mendadak. Selalu lepas perhiasan atau batu permata sebelum berolahraga, membersihkan rumah, atau ketika terlibat dalam kegiatan fisik yang keras lainnya. Simpan batu permata Tourmaline berjauhan dari batu permata lainnya untuk menghindari terjadinya gesekan dan goresan. Cara terbaik menyimpannya adalah membungkus batu permata menggunakan kain yang lembut atau menempatkannya di dalam kotak perhiasan yang berlapis kain.



sumber : http://hargabatu.com/batu-tourmaline-turmalin

Cara Perawatan Batu Aquamarine Asal, Jenis (Batu Biru Laut) ( apakah Aquamarine ? )



Batu Aquamarine (disebut juga batu Biru Laut) adalah batu permata Beryl yang berwarna biru sampai biru kehijauan. Kelompok mineral Beryl yang paling terkenal karena kaya akan kromium-nya adalah batu Zamrud (Emerald), yang merupakan salah satu dari empat batu permata yang sangat berharga, tiga lainnya adalah Berlian (Diamond), batu Merah Delima (Ruby), dan batu Safir (Sapphire). Aquamarine adalah salah satu “batu kelahiran” untuk mereka yang lahir di bulan Maret. Batu ini sangat keras dan memiliki kemilau luar biasa yang seperti kaca. Nama “Aquamarine” sendiri berasal dari bahasa Latin kuno yang berarti “Air Laut”.

Batu akik Aquamarine biru dan batu Zamrud (Emerald) tergolong masih satu keluarga, tetapi mereka sedikit berbeda. Batu permata Aquamarine dan batu Zamrud (Emerald) keduanya merupakan silikat aluminium berilium. Sementara batu Zamrud (Emerald) memiliki warna karena adanya jejak kromium (dan vanadium), sedangkan warna Aquamarine adalah karena adanya unsur besi di dalam kristal beryl yang tidak berwarna. Batu mulia Aquamarine dan batu Zamrud (Emerald) pada dasarnya memiliki berat jenis dan indeks bias yang sama, tapi Clarity atau tingkat kejelasan batu Zamrud (Emerald) cenderung kabur dan penuh dengan inklusi, sementara batu Aquamarine asli memiliki tingkat kejelasan dan transparansi yang sangat baik. Kekerasan Aquamarine sama seperti jenis-jenis Beryl lainnya berkisar antara 7,5 sampai 8 skala Mohs, sehingga cukup keras dan tahan lama. Warna biru tua adalah warna Aquamarine yang paling dicari dan sangat berharga. Morganite, Goshenite, Golden Beryl (Heliodor), Green Beryl dan Bixbite adalah varietas beryl lainnya.


Batu Aquamarine yang asli memiliki rumus kimia Be3Al2(SiO3)6, biasanya dapat diidentifikasi melalui warna biru lautnya yang unik, lebih keras, dan memiliki kemilau seperti kaca. Batu ini memiliki tingkat kejelasan dan transparansi yang sangat baik dibandingkan dengan batu permata lainnya yang sejenis. Intensitas warna dan tingkat kejelasannya adalah kriteria yang paling penting ketika mengevaluasi batu ini, kemudian baru kualitas potongannya. Aquamarine Beryl memiliki warna karena adanya jejak unsur besi, elemen dan struktur kristal bersisi enamnya dapat dengan mudah membedakannya dari batu permata berwarna biru-hijau lainnya.

Seperti halnya warna air laut, warna batu akik Aquamarine asli bisa biru muda, biru tua, biru-hijau dan hijau-biru. Semakin jenuh warnanya semakin tinggi juga harganya, meskipun hampir semua batu ini biasanya berwarna biru muda. Warna biru yang sangat jenuh adalah warna yang paling dicari, tetapi sangat jarang ada yang berukuran besar. Intensitas warna adalah salah satu kriteria yang paling penting ketika mengevaluasi batu permata berwarna, tapi tidak seperti batu permata lainnya, harga Aquamarine tidak akan menurun oleh intensitas warna yang lemah; karena hampir kebanyakan orang lebih mencari batu permata yang mengkristal dengan jelas.

Batu Aquamarine biru laut yang berkualitas adalah yang jernih atau bening ketika dilihat dengan mata. Adanya jejak blok mineral asing adalah hal yang langka, yang menyebabkan efek mata kucing atau Cat Eye (Chatoyancy) atau efek Star (Asterism) dengan enam sinar yang terlihat berkilau. Jenis Aquamarine yang memiliki efek mata kucing biasanya harganya lebih mahal, terlebih lagi yang memiliki efek Star (Star Aquamarine) yang sangat langka dan sangat berharga. Aquamarine memiliki kemilau seperti kaca ketika dipotong dan dipoles dengan baik.

Batu Aquamarine biasanya telah melalui proses treatment Heated (dipanaskan pada suhu yang tinggi untuk meningkatkan warna dan kejelasannya. Treatment ini biasanya dilakukan pada batu mulia jenis Sapphire, Ruby, Tanzanite, Apatite dan Zircon biru), tetapi banyak juga yang tidak melalui treatment. Pemanasan pada suhu rendah akan mengurangi warna hijau dan kekuningan yang tidak diinginkan. Aquamarine dengan warna yang lebih gelap hampir pasti telah melalui proses treatment Heated, serta batu yang berkualitas rendah biasanya dipanaskan pada suhu 725-850 F atau 400-450 C untuk meningkatkan warnanya menjadi Aquamarine biru yang lebih menarik. Pemanasan pada suhu yang lebih tinggi akan merusak warnanya.


Penghasil batu Aquamarine yang paling terkenal adalah Brazil, dengan banyak tambang yang tersebar hampir di seluruh negara tersebut. Deposit lainnya juga ditemukan di Australia, Myanmar (Burma), China, India, Kenya, Madagascar, Mozambique, Namibia, Nigeria, Pakistan, Zambia dan Zimbabwe, dan juga beberapa lokasi di United States. Di Karur, India, baru-baru ini telah menjadi pemasok terbesar Aquamarine.


Batu Aquamarine adalah batu permata dekoratif yang cocok dengan semua warna kulit atau mata, yang membuatnya menjadi favorit di sepanjang masa bagi perempuan di seluruh dunia. Batu ini adalah batu permata yang populer, yang mudah untuk digunakan, banyak tersedia, harga terjangkau, dan terus berkembang karena popularitas dan permintaan yang tiada hentinya. Batu Aquamarine memiliki sifat keras dan tahan lama, yang memenuhi syarat untuk berbagai jenis aplikasi desain perhiasan. Batu Zamrud (Emerald) biasanya diminyaki untuk mengisi patahan dan retakan-retakannya dan untuk meningkatkan warnanya, tetapi batu Aquamarine tidak memerlukan perlakuan khusus dan cocok untuk semua jenis perhiasan, misalnya seperti cincin batu Aquamarine yang dipakai sehari-hari. Batu Aquamarine juga sangat populer digunakan sebagai anting-anting. Selain itu, karena kesempurnaan transparansinya, biasanya juga dipakai sebagai liontin kalung. Selain cincin, liontin dan anting-anting, batu Aquamarine juga sering dijumpai dalam perhiasan berupa gelang, kalung, bros dan masih banyak lagi.

sumber : http://hargabatu.com/

Asal, Jenis, dan cara Perawatan Batu Golden Beryl (Heliodor)



Beryl adalah salah satu kelompok mineral yang paling penting, jumlahnya sangat berlimpah, tapi sangat jarang yang transparan dan berkualitas permata. Spesimen yang transparan disebut sebagai “Precious Beryl”. Anggota paling terkenal dari keluarga Beryl adalah Emerald (batu Zamrud), dan yang kedua adalah Aquamarine (batu Biru Laut). Meskipun Beryl adalah salah satu kelompok mineral yang paling penting, Golden Beryl adalah yang kurang begitu dikenal oleh masyarakat umum. Beryl populer lainnya adalah Pink Morganite dan White Goshenite. Red Beryl adalah yang paling langka dan dalam perdagangan permata dikenal sebagai “Bixbite”.

Batu Golden Beryl kadang-kadang disebut sebagai “Heliodor”. Namun, banyak yang berpendapat bahwa Heliodor dan Golden Beryl bukanlah permata yang sama. Heliodor biasanya digunakan untuk menggambarkan Beryl yang warnanya lebih muda kuning kehijauan, sedangkan Golden Beryl digunakan untuk yang berwarna lebih hidup dan intens, kuning lemon. Namun, karena tidak ada keputusan resmi, Nama Heliodor dan Golden Beryl biasanya dianggap sama saja. Hanya saja saat ini nama dagang Heliodor sudah jarang digunakan lagi.

Cara mengidentifikasi :


Batu Golden Beryl memiliki kekerasan 7,5 sampai 8 skala Mohs dan ada beberapa permata lainnya yang mirip dengan Golden Beryl, seperti Apatite, Quartz (Kuarsa), Feldspar, Topaz, dan Tourmaline. Namun, Beryl biasanya dapat dengan mudah diidentifikasi dan dibedakan dari permata yang sama melalui pengujian dasar. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi Beryl adalah dengan menguji berat jenis (densitas) dan kekerasannya. Beryl secara signifikan lebih keras daripada Apatite, Quartz, dan Feldspar, tapi sedikit lebih lunak daripada Topaz. Beryl, Topaz, dan Tourmaline juga memiliki sistem dan formasi kristal yang sangat berbeda, sehingga sangat mudah untuk dibedakan.

Beryl memiliki warna yang bervariasi. Varietas yang berwarna kuning kehijauan disebut dengan Helidor atau Golden Beryl. Batu Golden Beryl adalah varietas yang paling umum dari golongan Beryl. Warnanya berkisar mulai dari kuning lemon, kuning kehijauan pucat sampai emas. Warna pada batu Golden Beryl disebabkan karena adanya jejak besi. Beryl juga bisa menampilkan fenomena Pleochroism atau Pleochroic, yaitu warnanya terlihat berbeda ketika diamati dari sudut yang berbeda, terutama dengan cahaya terpolarisasi.

Secara alami, Beryl terbentuk dalam berbagai tingkat kejelasan mulai dari buram tidak tembus cahaya sampai dengan transparan. Yang berkualitas permata adalah yang transparan. Batu Golden Beryl jarang sekali memiliki inklusi dan semuanya hampir selalu jernih ketika dilihat dengan mata. Ketika dipotong dan dipoles dengan baik, Golden Beryl memiliki kemilau seperti berlilin atau cemerlang seperti kaca.

Batu Golden Beryl biasanya dipotong facet untuk mengekspos kecemerlangannya. Batu ini tidak biasanya dipotong model cabochon, kecuali jika memiliki Asterism (efek bintang atau Star) dan Chatoyancy (efek mata kucing). Golden Beryl tersedia dalam berbagai bentuk dan gaya pemotongan. Bentuk-bentuk potongan yang paling umum antara lain oval, pir, bulat, persegi, segitiga, hati, dan bentuk-bentuk unik lainnya. Beryl adalah bahan yang sangat baik untuk diukir dan dijadikan hiasan.

Hampir semua batu Golden Beryl tetap dibiarkan alami tanpa melalui proses treatment untuk memingkatkan warna dan kualitasnya.

Varietas Beryl lainnya yang populer antara lain: Emerald (batu Zamrud), Aquamarine (batu Biru Laut), Morganite, Goshenite, dan Precious Beryl (semua Beryl yang transparan). Sedangkan varietas Beryl yang kurang begitu dikenal antara lain: Bazzite, Bixbite, Green Beryl (bukan Emerald/Zamrud), dan Pezzottaite.


Lokasi :
Spesimen Beryl yang berasal dari Brazil dikenal memiliki kualitas terbaik. Beryl dari Brazil biasanya menunjukkan kejelasan yang sangat baik dan cenderung berukuran jauh lebih besar dari sumber-sumber lain. Lokasi pernambangan penting lainnya adalah di India (Karur), Madagascar, Namibia, Sri Lanka (Ceylon), Nigeria, dan Zimbabwe.


Batu Golden Beryl adalah batu permata yang sangat cocok untuk semua jenis desain perhiasan. Batu ini dianggap cukup keras dan tahan lama. Batu ini juga memiliki tingkat kecemerlangan yang tinggi yang membuatnya menjadi batu permata yang ideal untuk pengaturan terbuka. Golden Beryl tersedia dalam ukuran yang lebih besar dan harganya sangat terjangkau dibandingkan dengan batu permata lainnya. Sempurna digunakan pada cincin atau liontin. Karena hampir selalu bebas dari inklusi dan memiliki warna yang intens dan tajam, desain yang terbaik adalah desain yang memungkinkan cahaya menyorot melaluinya.

Golden Beryl juga bagus untuk manik-manik atau perhiasan yang menguntai, seperti kalung dan gelang. Karena kemiripannya, Golden Beryl sering digunakan sebagai alternatif dari Imperial Topaz yang lebih langka dan lebih mahal. Beryl pada umumnya adalah salah satu batu permata yang paling populer di dunia dan paling favorit karena kekerasan, daya tahan, keterjangkauan, dan keindahannya. Tidak seperti kebanyakan batu permata berwarna langka lainnya, Beryl sering mudah ditemukan di toko-toko perhiasan lokal.

sumber : http://hargabatu.com/batu-golden-beryl-heliodor

Mengenal Batu Apatite Jenis dan Asal ( apatite adalah ? )



Batu Apatite adalah kelompok mineral Phosphate yang meliputi Hydroxyl-Apatite, Fluor-Apatite, dan Chlor-Apatite. Apatite adalah jenis yang paling umum dari Phosphate dan merupakan sumber utama untuk Phosphorus, zat kimia penting untuk Bioenergetika dan Fotosintesis. Apatite terdiri dari Calcium Phosphate, yang merupakan bahan yang sama pembentuk gigi dan tulang.

Meskipun Apatite adalah mineral yang sangat umum, yang transparan dan berkualitas sangatlah jarang. Karena batu Apatite memiliki berbagai macam warna dan bentuk yang menarik, batu ini menjadi favorit bagi kalangan kolektor batu permata. Kolektor sering mencari warna langka seperti warna Paraiba Tourmaline yang biru-hijau atau yang hijau seperti daun bawang, yang dikenal sebagai “Asparagus Stone”. Warna ungu tua, ungu muda (Violet), dan kemerahan juga paling dicari. Ada varietas berwarna biru lainnya yang dikenal sebagai “Moroxite”, tapi batu ini biasanya telah melalui proses treatment pemanasan untuk meningkatkan warnanya.

Kata “Apatite” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Curang”. Nama itu diberikan kepada batu Apatite karena kemiripannya dengan beberapa batu permata mahal lainnya. Amblygonite, Andalusite, Brazilianite, Precious Beryl, Sphene, Topaz, dan Tourmaline, semuanya bisa keliru dengan Apatite.

Batu Apatite yang menunjukkan Chatoyancy (Cat’s Eye) atau efek mata kucing sangat jarang. Cat’s Eye Apatite selalu dipotong cabochon. Chatoyancy adalah fenomena optik langka yang hanya ada di beberapa jenis permata yang berbeda. Fenomena ini bisa dilihat melalui pantulan cahaya uniknya yang menyerupai celah mata kucing. Hal ini disebabkan oleh cahaya yang dipantulkan dari inklusi paralel di dalam batu permata, biasanya seperti jarum atau serat. Refleksi mata kucing yang terbaik bisa dilihat dalam cahaya langsung; ketika batu diputar, mata kucing akan muncul melintas di permukaan.


Lokasi :
Batu Apatite ditemukan di sejumlah tempat di dunia, termasuk Myanmar (Burma), India, Kenya, Brazil, Norwegia, Sri Lanka, South Africa, Mexico, Canada, dan United States.



Cara Mengidentifikasi

Batu Apatite memiliki formula kimia Ca5(PO4)3(F,Cl,OH), kekerasan 5 skala Mohs, dan bisa dikenali melalui beberapa metode pengujian. Fluoresensi adalah salah satu cara untuk membedakan spesimen Apatite. Apatite jauh lebih keras daripada Calcite. Karena lebih lunak daripada Tourmaline, Beryl, dan Quartz (Kuarsa), melalui tes awal uji goresan biasanya sudah dapat mengidentifikasi dan membedakannya dengan Apatite.

Penilaian kualitas batu Apatite sebagian besar tergantung pada saturasi warnanya. Spesimen dengan intensitas warna yang kuat dianggap sebagai yang paling berharga. Apatite yang berkualitas jarang ditemukan dalam ukuran besar; batu dengan berat lebih dari satu karat harganya bisa sangat tinggi. Hampir semua Apatite akan memiliki inklusi yang bisa dilihat dengan mata. Spesimen yang jernih ketika dilihat dengan mata sangat jarang, terutama dalam ukuran yang besar.

Rentang warna batu Apatite dimulai dari putih bening tak berwarna, merah muda, kuning, hijau, biru, dan ungu. Jenis yang langka adalah yang berwarna ungu yang berasal dari Maine. Yang berwarna biru dari Brazil adalah yang populer kedua setelah ungu. Madagascar dikenal menghasilkan batu Apatite berwarna biru-hijau neon yang juga sangat diinginkan. Apatite yang berwarna hijau muda memiliki nama dagang “Asparagus Stone”. Warna spesimen terbaik dari Apatite bisa menyaingi kepopulerannya Paraiba Tourmaline. Seperti halnya batu permata lainnya, saturasi warna akan mendefinisikan nilainya.

Ketika dipotong dan dipoles, batu Apatite memiliki kemilau seperti kaca. Apatite berkualitas permata biasanya transparan tembus cahaya, tapi jenis yang Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan) juga ada.

Batu Apatite biasanya tidak melalui proses treatment apapun. Yang berwarna biru biasanya telah melalui proses treatment pemanasan, tetapi beberapanya ada yang masih alami. Kebanyakan spesimen yang berwarna hijau biasanya masih alami tanpa melalui proses treatment. Penjual batu permata yang terkemuka pasti mengungkapkan proses treatment tersebut pada batu permata yang mereka jual.

Jenis-jenis batu Apatite yang paling populer antara lain: Asparagus Stone, Neon-Blue Apatite, Neon Blue-Green Apatite, Violet-Purple Apatite, Green Apatite, dan Cat’s Eye Apatite.

Jenis-jenis batu Apatite yang kurang begitu dikenal antara lain: Carbonate Apatite, Collophane Apatite, Mangan-Apatite, Sammite-Apatite, Staffelite-Apatite, dan Moroxite Apatite


sumber : http://hargabatu.com/batu-apatite
 
ibs(idblogsite)
Copyright © 2013. iNDOTOKO Template Allright reserved.